"Perolehlah hikmat, perolehlah pengertian, jangan lupa, dan jangan menyimpang dari perkataan mulutku" - Amsal 4 : 5
Saudara yang terkasih,
Dalam kesempatan hari libur yang lalu, kami sempat menemani anak-anak untuk pergi bermain di sebuah pusat permainan. Disitu ada permainan berupa mobil go-car. Semacam balapan mobil yang areanya luas dan semuanya diatur dengan cara mirip seperti balapan mobil beneran. Satu orang naik satu mobil, pakai helm, persis seperti pembalap. Tetapi ada hal yang beda dengan acara balap mobil yang sesungguhnya. Kalau ada sebuah ‘mobil mainan’ yang nyetirnya ngawur dan nabrak-nabrak, maka dari pusat kecepatan mobil itu akan di’pelan’kan oleh operator, tidak bisa ngebut lagi seenaknya sendiri (walaupun tetap ada pedal gas dan rem yang bisa diinjak). Ini dilakukan untuk menghindari kecelakaan yang lebih buruk lagi, walaupun memang, namanya cuma permainan, mobil itu sekelilingnya sudah dipasang bemper empuk seperti boom-boom car. Hanya tidak untuk ditabrakkan seperti main boom-boom car.
Saudara, sadar atau tidak sadar, di dalam menjalani hidup ini, semua sudah ada yang mengatur. Memang kita diberi kehendak bebas, boleh melakukan apa saja sesuka hati, tetapi kalau yang kita lakukan keblabasan, pasti ada ‘rem’ yang tidak kasat mata yang akan memberhentikan kegiatan kita yang tidak benar. Ada TUHAN yang selalu mengawasi dan menilai semua yang kita perbuat. Ada Hukum TUHAN yang PASTI akan berjalan, bila kita melangkah keluar dari jalur yang seharusnya kita lewati. Apalagi bila hidup sudah nabrak ke kanan atau kiri, pasti Hukum TUHAN ini akan berlaku atas kita. Dan disiplin TUHAN ini secara langsung bisa kita rasakan, tentu itu sangat tidak menyenangkan.
Jadi kesimpulannya, lakukanlah yang baik, berjalanlah sesuai jalur yang ditetapkan untuk kita lakukan. Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, apalagi dengan sengaja melanggar aturan yang sudah TUHAN tetapkan. Berjalanlah di dalam damai sejahtera dan di dalam BERKAT BESAR yang TUHAN sudah sediakan untuk kita, maka perjalanan hidup ini akan terasa penuh sukacita saat kita lewati.
Ary dan Ester Handoko